Jumat, 03 Juli 2009

Masih Mencari

Pagi ini masih menggenggam pasir, dan pasir itu terus mencari celah tuk lari dari genggamanku; mulai dari sela-sela jemari antara kelingking dan jari manis; hingga antara jari telunjuk dan jempol.
Kemudian akan ada keputusan apakah saya berhasil tuk menggenggamnya atau justru banyak melepaskan pasir-pasir itu.

Pagi ini masih melakukan kesalahan yang sama dengan yang kemarin. masih belum tau caranya tuk membuatnya lebih solid, agar tak lepas dari tanganku. sekali lagi, saya tak pernah dan buruk dalam melakukan persiapan..kadang saya berpikir, kalau upaya tuk mempersiapkan sesuatu, juga merupakan salah satu bakat yang tidak dmiliki semua orang.termasuk saya.

Siang ini. Kembali lagi menengok tangan kananku yang terisi dengan sangat sedikit biji-bji emas yang begitu halus, yang sangat gampang lolos dari kepalan tanganku. saat di mesjid, kemudian merefleksi kembali, kenapa tangan kiri ini lebih giat dalam mengumpulkan pasir daripada butiran emas di tangan kananku?saya selalu merasa terpukul ketika butiran-butiran pasir selalu lari menyelundup dari tanganku, tapi jarang terpukul jika hal yang sama terjadi pada butiran-butiran emasku.

Siang ini, masih dengan refleksi-refleksi.kemudian, moment 'aha' datang lagi.berbincang dengan teman yang mengatakan kalau saya adalah orang yang berbakat tuk tidak dibenci, lalu dia berbincang tuhan. tuhan baginya tidak ada, dan dia tidak pernah menemukannya.dia bertindak sangat ramah,sopan dan tak pernah menyakiti orang lain..tapi dia berpikir bahwa apa yang dia lakukan sama sekali tak ada unsur campur tangan tuhan di dalamnya.dia berbicara dengan begitu polosnya.

Malam ini berharap semangat bisa kembali, karena saya punya tujuan. teman saya tadi menggenggam banyak pasir ditangan kirinya tadi pagi, tapi dia tidak punya apa-apa yang digenggam di tangan kanannya. ingin rasanya memperlihatkan ke dia kalau sekarang saya menggenggam butiran emas di tangan kanan saya. tapi saya takut dia justru menyalahartikan tindakanku itu.ingin rasanya tuk sama-sama menggenggam emas. tapi sulit, karena kami hampir berpantomim.jangan-jangan, yang terjadi nanti justru distraksi.dan itu susah tuk menjelaskannya melalui catatan, karena dia sama sekali tidak tau persis apa yang ia cari dan apa yang tangan kanannya akan dia ambil.

Masih terus mencari dan menyeimbangakan antara 'tau' dan 'gerakan motorik'.
masih terus mencari cara jitu menyeimbangkan antara 'emas' dan pasir'.
masih terus mencari cara menemukan 'minat'.

Allah SWT selalu memberikanku teguran.
Dia memberikan rantai kejadian hari ini.
Rabb yang maha berkuasa dan berencana.

Malam ini bukan alasan tuk mengabaikan isi genggaman tangan kanan dan kiriku.
besok juga bukan.



Tidak ada komentar: